Siapakah Aku?
Aku adalah seseorang anak yang tak tau, untuk apa aku hidup, dan Untuk apa memperjuangkan hidupku ini. aku adalah anak baru, didunia yang telah lama. Aku adalah manusia yang modern. Dengan model yang terbaru ditahun ini. Aku adalah anak yang dimanfaatkan tapi tak dipelihara. Aku adalah anak dengan mutu yang terbaik, dan sudah tak ada tandingannya. tapi apalah guna saat semua itu tak terpelihara. Tak terpelihara Lalu terbuang setelah digunakan, apa yang bisa ku perbuat. Memperbaiki diri, lalu apa yang harus perbaiki? mari berkaca pada cermin yang telah retak. Percuma, ya percuma sudah yang telah kulakukan , tapi aku lebih tak peduli, Tentang apapun yang terjadi, karena hidupku baru dimulai hari ini.
Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik laki-laki yang umurnya hanya berjarak 3 tahun dari umurku. Kehidupan dirumah berjalan lancar dan biasa saja, keluarga yang hangat dan saling mengerti dan penuh kasih sayang satu sama lain. Menjadi seorang anak perempuan pertama dikeluarga bukanlah hal yang mudah, melainkan penuh tanggung jawab dan harus memiliki etika yang baik. Tapi, mau tak mau, harus ku jalani walau pun semua halangan telah siap tersedia. Aku memiliki keluarga, Keluarga adalah segalanya, karena disanalah tempat berkeluh kesah tentang kehidupan. Bukan hanya sekedar tempat untuk melarikan diri, bukan tempat meluapkan emosi. Atau mungkin hanya untuk bersenang-senang. Bebas tapi terikat.
Aku adalah siswi disalah satu sekolah menengah kejuruan negeri di sidoarjo. Sekolah yang megah, sekolah yang penuh dengan basa-basi dan juga penuh dengan tugas. Tugas yang selalu mengikat, tugas yang tak pernah terlepas dari hadapan. Aku menjadi siswi yang kadang kurang menyenangkan untuk temanku. Karena kadang mungkin aku terlihat diam dan seperti menyembunyikan sesuatu dan kadang terlihat sebagai pemudi yang riang. tapi bukankah itu lebih baik menjadi diriku sendiri, tanpa harus berusaha menjadi orang lain. Yang kita sukai, bukankan itu terlihat apa adanya?, bukankah itu terlihat biasa?, lalu apa guna mata yang menatapku sinis itu?, sudahlah, lupakan.
Menjadi musuh untuk para temanku. Menurutku itu bukan masalah, tapi sebuah kebanggaan, walau mereka tak pernah menayakan apa maksudku. Aku telah terbiasa dalam situasi seperti itu. selalu dianggap menjadi antek-antek guru, atau mungkin mereka juga menggapku sebagai srigala berbulu domba. Itu bukan aku yang melakukannya, tapi salah satu teman kalian yang menuduhku seperti itu, tapi aku bisa apa?, kalian tak percaya .hingga aku tak peduli. jujur aku bukan lah orang yang mudah untuk menerima semua itu. Proses yang membuatku mengerti situasi ini.
Tapi saat ini aku juga masih belum mengenal siapakah aku?. Saat semua masalah serasa datang bertubi-tubi dan tanpa memberiku jeda untuk bernafas. Dan hingga saat seseorang yang penting untukku sudah tak mempercayaiku, aku bisa apa?, aku hanyalah korban. Andaikan saja aku bisa menjelaskan seribu bahasa, ku yakin beliau tetap tak mengerti. Masalah dengan seseorang itu cukup membuatku mati tak berkutik, dan kini aku tau siapa dalangnya, dari setiap masalah yang kuhadapi. Aku baru sadar bahwa semua orang yang disampingku saat ini bisa saja menuduhku, menghujatku, atau mungkin membunuh semua usahaku. tapi aku tak ingin hancur, aku ingin terus berkibar diantara puing-puing kehancuran batinku.
Aku, aku adalah remaja, yang ingin dewasa, yang ingin selalu baik dan bijak dihadapan semuanya, yang ingin berarti dihadapan kedua orang tuaku, yang ingin selalu terlihat kuat dihadapan para musuhku, selalu terlihat tabah, dan sabar saat kuingat semuanya. Aku adalah seseorang manusia yang ingin mengenal dunia, walau aku lemah dihadapan tuhanku, aku akan terus berusah menjadi yang lebih baik, tapi aku tetaplah aku.
Hanya butuh sedikit waktu untuk memahami satu sama lain. maka jangan nilai seseorang tanpa kau mengenal orang itu lebih dalam .
Komentar
Posting Komentar